Takkan Selamanya Abadi...

"Takkan selamanya tanganku mendekapmuTakkan selamanya raga ini menjagamu
Seperti alunan detak jantungkuTak bertahan melawan waktuDan semua keindahan yang memudarAtau cinta yang telah hilang
Tak ada yang abadiTak ada yang abadiTak ada yang abadiTak ada yang abadi...
Biarkan aku bernafas sejenakSebelum hilang...."



Mungkin kita bisa mengambil makna dalam lirik lagu "Noah" dengan judul "Tak Ada yang Abadi" lirik yang bagus sekali menurutku, lirik tersebut merupakan cerminan kehidupan kita dalam menjalani kehidupan ini, entah kenapa aku sedikit tertarik untuk membahas lirik tersebut seperti judul diatas "Takkan Selamanya Abadi" itu sudah tepat menurut aku bahwa kita Only Human (hanya manusia) yang tak selamanya merasakan kebahagian,kenikmatan hidup, ataupun menjalanin hidup tanpa tantangan dan rintangan.Sedikit mau cerita tentang banyak kisah hidup, namun ini kisah hidup orang-orang selama aku menjalanin hidup ini begitu banyak ragam cerita dalam kehidupan setiap manusia yang aku kenal selama ini. Dimana sewaktu aku sedang mencari cinta, cinta itu tak kunjung datang dengan sendirinya, walaupun harapan ada namun sirna dan itu membuat semangat hidup yang mengebu-gebu jadi layu.Sejak perjalanan itu, disitulah aku banyak mendengar kisah hidup para sahabat atau pun kerabat dekat dimana mereka bercerita pengalaman mereka dalam mencari cinta dan mendapatkannya. Setelah mendengar setiap kisah-kisah mereka terasa mudah sekali untuk mendapatkan cinta mereka.Seperti cerita yang ingin aku tuliskan di blog ini, dulu ...ehm...gak dulu kali juga kali ya...hanya beberapa tahun yang lalu aku mengenal mereka dari pasanganku sekarang ini, aku terkejut mendengarnya sampai kaget dan heran, gimana gak heran mereka bertemu sejak duduk dibangku SMP dan sampai lulus SMA  dan kuliah mereka masih berpacaran, ya bisa dibilang mereka sudah pacaran mungkin kurang lebihnya ada 10 tahunlah.Setelah itu mereka belum ada komitmen untuk ke jenjang yang lebih serius yaitu Menikah, menjelang beberapa tahun kemudian setelah kira-kira 10 tahunan tadi dapat kabar mendadak mereka akan menikah. Ya bagiku heran saja selama ini aku berkomunikasi dengan dengan mereka tidak sedikitpun membahas tentang pernikahan. Tapi ya sudahlah mereka sudah mengambil keputusan tersebut dan aku pun senang dan bahagia. Disini aku tidak akan memberikan inisial apapun takut suatu saat orangnya membaca atau pun ada yang tahu cerita tersebut mungkin mereka akan tahu. Disini aku hanya memberikan gambaran hidup saja yang selama ini tidak aku habis pikir pacaran sudah 10 tahunan lebih dan aku melihat mereka biasa-biasa saja seperti tidak ada permasalahan yang besar terjadi dalam kehidupan mereka, setelah mereka memiliki seorang anak temanku tersebut lebih sering memberikan masukan dan nasehat kepadaku agar aku juga bisa ke tahap serius tersebut, jujur sebenarnya aku belum siap, masih ragu atas segala urusan dalam pernikahan nanti dimana begitu banyak perbedaan, dan masukan dan nasehat itu menjadi pemicu untuk aku utarakan kepada pasanganku saat itu, walaupun dirinya sebenarnya berharap banget saat itu.Tapi bukan ini yang ingin aku bahas, kembali lagi ke gambaran kehidupan ini dengan judul "Takkan selamanya abadi" melalui kisah temanku tersebut. Kembali lagi ke cerita tadi dimana temanku tersebut tahun demi tahun menjalani kehidupan rumah tangganya, dan sekilas mereka terlihat baik-baik saja, dan saat itupun aku dan pasangan telah resmi menikah dan banyak dibantu oleh sahabat kami tersebut, kami sangat-sangat banyak berterima kasih sekali atas bantuan mereka selama kelangsungan acara pernikahan kami.Namun apa  yang terjadi lambat laun ketika mereka telah memiliki anak kedua, disinilah terdengar kabar yang tidak enak untuk didengar, entah ada apa yang terjadi dalam kehidupan mereka, tapi satu kesimpulan yang aku dapat mereka memainkan permainan yang bahaya dalam menjalani kehidupan rumah tangga mereka. Mereka saling mencurigai satu sama lainnya adanya orang pihak ketiga dalam kehidupan rumah tangga mereka dan adanya kekerasan dalam rumah tangga yang dijalanin.Sungguh tragis memang, kebohongan dan pengkhiatan terjadi dan tidak ada yang mau disalahkan dan sama-sama membela diri bahwa salah satu dari merekalah yang benar.Jadi apa yang terjadi dari kejadian yang terus larut tanpa ada kedamaian dan kejelasan,akhirnya mereka pun mengambil sebuah langkah untuk memutuskan tali ikatan pernikahan (cerai) yang telah dipersatukan oleh Tuhan, sungguh sedih kala itu aku mendengar keputusan yang mereka ambil, mungkin mereka telah mengambil keputusan yang matang dan baik bagi mereka berdua.Seram ya terkadang jika kita melihat kejadian seperti itu, aku merasakan kasihan kepada anak-anak mereka yang masih belum tahu apa-apa yang masih butuh kasih sayang yang lebih sampai mereka dewasa, dan harus menerima kepahitan hidup dari dua sejoli yang dulu berkomitmen untuk berjalan bersama dalam perjanjian sehidup semati,susah senang bersama dalam suka dan duka sampai maut memisahkan.Jadi apa yang bisa kita ambil hikmahnya dari kisah diatas, bahwa  "walaupun kita mengenal pasangan berpuluh-puluh tahun lamanya, disaat kita tak sejalan lagi dan searah untuk menjalanin mahligai rumah tangga, disaat itulah gelombang dan masalah menerpa kehidupan rumah tangga.Seperti kisah yang langsung aku dengar dari temanku ditempat kerja, banyak masalah mereka terjadi karena tekanan,dan paksaan saat mereka berumah tangga. Cerita ini ini lebih dashyat lagi mungkin sudah menjalani mahligai rumah tangga selama 30 tahun lamanya, akibat itu tadi tekanan dan paksaan sehingga kejadian tersebut terjadi, kenapa bisa begitu.Dirinya bercerita saat itu mencurahkan isi hatinya dengan terbuka dan menyatakan hidup berkeluarga tak selamanya mulus, dirnya terang-terangan bercerita tanpa beban masalah yang terjadi, dia tidak tahan terhadap pasangannya yang banyak menuntut lebih harus punya itu ini dan itu, dan itu harus terjadi dalam waktu dekat, dengan segala cara dia coba dari mencari pinjaman ke bank, pinjaman ke temannya hingga ke saudara-saudaranya.Terlihat memang perubahan terhadap dirinya dari orang yang ceria dan suka bergurau, kini lebih banyak diam dan terkadang melamun sendiri di depan komputer.Dia merasa tertekan atas tuntutan yang dia alami selama ini, segalanya telah dia coba dan itu terjadi, tapi masalah selalu datang silih berganti, dia pusing untuk mengembalikannya dan terkadang ada saja keperluan mendadak yang tidak terduga sering terjadi.Suatu ketika aku terkejut pemberitaan darinya bahwa dia akan mengajukan cerai, tapi aku merasa kasihan untuk kesekian kali, sudah terlalu jauh menjalanin mahligai rumah tangga kenapa harus berakhir begitu saja.Ternyata usut punya usut dia mendapatkan kabar bahwa pasangannya sedang dekat dengan orang lain, dan dengan alasan dirinya diguna-guna selama ini, hingga dia menurut saja setiap orang tersebut meminta setiap keinginannya. Tapi temanku ini tidak percaya dengan hal mistik tersebut yang dia rasakan kesakitan dibohongi dan dikhianati oleh orang yang selama ini dia percaya akan menjadi pendamping samping tua nanti. Lagi-lagi masalah orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga mereka, aku tidak tahu kenapa hal itu kerap sekali terjadi dalam berumah tangga, apakah dijaman ini sebagai trend perselingkuhan.Dan banyak lagi cerita dimana rumah tangga hancur akibat selingkuh dengan orang sekantor, karena mungkin aktifitas komunikasi dirumah kurang daripada di kantor yang setiap detik,menit,jam dan hari selalu bertemu dan berkomunikasi, dan hal itu pun lama-lama menjadi sebuah jalinan percintaan yang disebut "Cinlok", kadang jam istirahat kantor berjalan berdua,makan berdua,nonton berdua,kadang liburan pun berdua dengan dalih ada tugas keluar kota dari kantor. Dan kebohongan tersebut sudah sering terjadi disetiap kehidupan orang-orang kerja yang selalu sibuk dan kurang waktunya bersama keluarga. Mungkin bagi mereka yang melakukannya itu hal biasa karena lingkungan mereka alias teman-teman mereka juga seperti itu, jadinya terbawa-bawalah sifat dan kelakuan mereka.Ada yang jalan sama bosnya, lalu terjadilah hubungan intim dan sampai hamil dan memang sih si bos bertanggung jawab tapi lama-kelamaan dilupakan seakan-akan hanya sampingan saja. Ada juga awalnya tidak suka tapi lama-lama jadi sangat suka sehingga tinggal seatap apartemen, walaupun mereka masing-masing sudah berkeluarga.Dan parahnya lagi akibat gengsi melihat teman-temannya bisa bermain api (selingkuh), mereka pun mencoba mencari-cari untuk dijadikan untuk sekedar tempat mencari curahan hati awalnya lama-lama sayang-sayangan, lalu ke jenjang persetubuhan, ya itung-itung yang dirumah sudah "Eneg" atau bosan itu-itu aja, sekali-sekali ingin mencari sensasi.Banyak sebenarnya kisah yang aku dengarkan, sampai-sampai hal tersebut semua yang aku ceritakan tadi sepertinya aku merasakannya juga saat ini dengan pasanganku, tapi aku hanya percaya saja padanya karena aku yakin padanya, boleh saja berbohong terhadapku tapi aku selalu mengandalkan Tuhan karena dia setiap saat melihat setiap kelakuan dan tindakan yang dilakukan diluar sepengetahuanku, aku tahu hukum karma selalu berlaku dalam kehidupan ini, makanya sampai sekarang aku bersyukur kepada Tuhan masih mengingatkan dan menguatkan aku dalam menjalanin hidup ini agar terus berjalan lurus dalam kehidupan berkeluarga ini.Aku akan terus berjanji SETIA SAMPAI AKU MATI, Tuhanlah saksiku. 
Dari kisah yang aku utarakan yang panjang ini, aku mengambil hikmah serta pelajaran berharga yang bisa aku petik. Apa saja itu.

Bisa mencintai itu surga, tapi hubungan nggak selalu berjalan semulus harapan kita. Banyak dari kita yang nggak cukup beruntung dan akhirnya mengalami diselingkuhi oleh pasangannya. Merasa terluka dan patah arang? Itu pasti.
Namun, ternyata tetap ada hikmah manis yang bisa kita peroleh di balik semua itu, kok. Inilah beberapa pelajaran berharga yang bisa kamu petik dari sebuah perselingkuhan.

1. Tidak Ada yang Tidak Akan Berakhir

Rasa nyaman dan bahagia kadang membuat kita terlena. Kita jadi lupa mensyukuri apa yang telah kita miliki sekarang dan kadang malah mengabaikannya. Dan ketika semua itu diambil dari kita, rasanya seperti ditampar sampai bangun.
Sama halnya dengan hubungan. Kamu merasa kekasihmu akan terus mencintaimu dan kalian bisa terus bersama sampai kapanpun, apapun yang terjadi. Lalu karena terbiasa dengan “kebersamaan” ini, kamu jadi mengabaikan kekasihmu sendiri. Ketika kita sadar, semua sudah terlambat. Dia sudah merasa lebih nyaman dengan orang lain.
Perselingkuhan membuat kita sadar bahwa hubungan antarmanusia itu rapuh. Tanpa komitmen dan perhatian, ia bisa lepas begitu saja. Kita dibangunkan dari keadaan yang melenakan dan kini kita paham bahwa nggak ada yang abadi di dunia ini.

2. Dia Selingkuh Itu Bukan Salahmu

Perselingkuhan kadang membuat kita menyalahkan diri sendiri:
Aku salah apa sampai dia tega? Apa yang kurang dari diriku? Apa aku terlalu… (gemuk/kurus/jelek/manja/cuek dan sebagainya)?
Saat pasanganmu berselingkuh, itu bukan berarti ada sesuatu yang kurang dari dirimu. Selingkuh adalah keputusan pribadi pasanganmu. Membayangkan kamu kurang cantik/ganteng, kurang seksi, atau kurang baik justru akan membuatmu sakit sendiri. So, berhenti menyalahkan diri sendiri dan membayangkan kekuranganmu yang sebenarnya gak ada.
Setelah menyembuhkan hati, dirimu sadar bahwa kamu adalah kamu: menakjubkan dan nggak bisa dibandingkan dengan siapa pun. Dia selingkuh, bukan berarti dia menemukan yang lebih baik dari kamu. Perselingkuhan ini bukan salahmu.

3. Kamu Bisa Belajar Mencintai Dirimu Sendiri

Kini dirimu paham bahwa gak ada yang abadi dan semua ini bukan melulu salahmu. Lalu, kamu pun mulai belajar bahwa sebelum kembali mencintai orang lain, kamu mesti belajar mencintai dan menerima dirimu sendiri.
Cinta itu memang indah, tapi juga bisa berdampak kurang baik bagi kemandirianmu. Pada akhirnya, kamu paham bahwa satu-satunya yang bisa kamu andalkan hanyalah dirimu sendiri. Kamu pun akan sadar pentingnya untuk bisa mencintai dirimu sendiri.

4. Tidak ada yang Benar-Benar Hitam dan Putih

Kamu mungkin merasa tersentak saat tahu bahwa orang yang selama ini kamu sayangi kedapatan selingkuh. Padahal, kamu percaya bahwa dia adalah orang yang baik.
Lewat perselingkuhan, kamu sadar bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang berada sepenuhnya di sisi hitam maupun putih. Semua berada di zona abu-abu. Orang baik bisa melakukan kesalahan yang menyakiti orang lain, dan orang yang kita anggap jahat juga bisa melakukan kebaikan bagi orang lain.
Kini kamu punya cara pandang yang berbeda terhadap orang lain. Kamu tidak lagi selugu dulu.

5. Tapi, Pengalaman Ini Tidak Boleh Mengubah Dirimu atau Pandanganmu pada Orang Lain

Setelah kamu tahu pasanganmu selingkuh, marah dan menaruh dendam sementara waktu adalah hal yang manusiawi. Bahkan, tak jarang kamu jadi beranggapan bahwa semua cowok/cewek itu sama aja: si brengsek tukang selingkuh.
Jangan sampai pikiran buruk ini menelanmu pelan-pelan cuma gara-gara satu orang brengsek. Tidak semua orang seperti mantan pacarmu. Malah masih banyak orang yang lebih baik di luar sana. Kalau kamu terus terpaku pada prasangka buruk ini, kamu mungkin bisa melewatkan kesempatan mengenal orang yang benar-benar baik dan tulus menyayangimu.

6. Meski sulit, kamu bisa belajar caranya memaafkan

Kamu belajar bahwa satu-satunya cara untuk mendamaikan batinmu adalah dengan memaafkannya. Gak ada gunanya menyimpan dendam. Lagipula, memaafkan bukan berarti melupakan kok. Memaafkan adalah bagian dari merelakan semua yang telah terjadi. Toh, kesalahannya gak mungkin ditarik kembali.
Jadi, menerima kenyataan dan memaafkan adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan bagi dirimu sendiri. Memaafkan bukan berarti kamu lemah; itu justru menunjukkan bahwa kamu kuat menghadapi semuanya.

7. Kini Kamu Lebih Mempercayai Intuisimu

Manusia diberikan kelebihan berupa intuisi untuk mengenali mana yang teman dan mana yang ancaman. Sebenarnya intuisi adalah filter pertama untuk mengenali apakah seseorang ini baik atau tidak. Namun, terkadang kita justru mengabaikan intuisi itu dan memilih jalan terus. Padahal kita sudah bisa menebak bagaimana akhirnya.
Lewat cara yang kasar, kini kamu belajar untuk lebih mempercayai intuisimu dalam memilah apakah seseorang bisa dipercaya atau enggak. Orang bisa berbohong, tapi intuisimu nggak pernah bohong.

8. Putus dengannya adalah hal terbaik

Bagian terbaik dari perselingkuhan yang dilakukan mantan kekasihmu adalah bahwa kamu tahu dia selingkuh. Jadi, kamu nggak perlu membuang waktu lebih lama lagi bersama dia yang sudah mengkhianatimu. Dia sudah menggadaikan dirimu untuk cinta yang lain, berarti dia bukanlah orang yang tepat untuk menghabiskan waktu bersamamu.
Putus dengannya bukan berarti akhir dari segalanya kok. Kamu justru bisa lepas dari kebohongan yang dibuatnya dan memulai awal yang baru. Yang kamu perlukan hanyalah pikiran positif dan rasa percaya diri untuk merengkuh kembali serpihan hatimu yang tercecer.
Diselingkuhi orang yang kita cintai adalah pengalaman yang pahit, tapi itu juga menjadi sebuah momen berharga yang bisa diambil hikmahnya. Ingat, Tuhan gak pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan hamba-Nya. Jadi, seka airmatamu dan tersenyumlah.

Mungkin itulah hikmah yang dapat dipetik dalam kehidupan ini, karena apa bahwa kehidupan ini "Takkan Selamanya Abadi".

Jika kamu sedang melakukan perselingkuhan,sebaiknya mulailah tinggalkan hal buruk itu, kebahagian itu datang dari susah senang bersama,se-iya sekata dan tidak membanding-bandingkan dengan pasangan orang lain dari segi ekonomi,materi dan kehidupan mewah yang mereka jalanin.
See you next time....





No comments:

Post a Comment

INSTAGRAM FEED

@johnfreddy0618