Berdukacita,akan tetapi Penuh Sukacita

Mungkin sedikit dramatis mendengar berita kemarin minggu atas ledakan bom yang telah terjadi di Samarinda, dan memakan korban anak² yang masih penuh senyuman,canda tawa yang tidak tahu akan kekerasan dan kebencian serta dosa dan itu terjadi dirumah Bapa (gereja HKBP Samarinda Seberang).
Seperti judul diatas "Berdukacita,akan tetapi Penuh Sukacita", itulah mungkin kata² yang tepat menurut saya, dimana musibah dihari Tuhan,dimana umat Kristiani sedang melakukan ibadah untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Sungguh diluar perkiraan dan akal pikiran kita kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Dan hari ini kita bersedih ketika mendengar berita tentang korban bom tersebut telah dipanggil Bapa di Surga,Tuhan sangat menyayanginya hingga adik Intan Marbun kini telah tenang,penderitaannya pun sembuh sudah.
"RIP Intan Br.  Marbun, putri dari abang kami Marbun/Br. Sinaga, korban teror bom di Gereja Oikoumene Jemaat HKBP Samarinda Seberang,”. Itulah sepenggal kata² atas meninggalnya korban bom tersebut.
Mari kita doakan juga kepada keluarga korban yang ditinggalkan selalu tabah dan sabar,biarlah kuasa Tuhan yang bekerja dalam kejadian ini.
Kita sebagai umat Kristen jangan terpancing emosi atas kejadian ini,cobaan ini mungkin secara manusiawi pasti tidak bisa terima dan rela serta ikhlas melihat kejadian ini. Tapi ingatlah ayat ini.
(Mikha 7:18 ):  Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? .
Bapa (Allah) mengajarkan kita untuk " MENGAMPUNI", dan memberikan "KASIH SETIA" kepada sesama manusia. Karena dibalik kejadian ini diriNYA punya rancangan terindah dalam kehidupan ini.
Namun, dari kejadian ini ada yang beranggapan bahwa modus pengalihan saja, atas kasus² yang akan ditindaklanjuti oleh pemerintah, mungkin ini modus yang kedua pengalihannya,sebab modus pertama gagal atas aksi "Demo 411" yang berakhir damai, dan perkiraan pun meleset alias aksi gatot (gagal total).
Saya pernah mendengar obrolan di warung² makan/kopi, bahwabmasyarakat sudah bisa mengambil kesimpulannya masing² bahwa ini modus pengalihan saja, dan lebih ditekankan lagi atas kejadian teror ini baru muncul semenjak kasus yang mau di angkat oleh pemerintah sekarang ini, jadi kalau kita lihat kebelakang pada masa pemerintahan yang lalu, kenapa teroris itu seperti jualan kacang saja, teror dimana², dari itu tadi akibat kasus dengan slogan mereka "TOLAK PADA HAL KORUPSI", tapi faktanya " TOLAK PADAHAL KORUPSI", itulah hebatnya spasi ini jika dihilangkan.
Belum lagi kasus Antasari yang sudah bebas bagaikan bom waktu saja.
Akan tetapi, semua itu jangan kita jadikan suatu sumber atas kejadian bom di Makasar tersebut,biarkan pihak berwajib yang berjalan dengan sesuai hukum dan undang².
Dan sekali lagi biarkan ini menjadi suatu cobaan bagi kita umat Kristen, agar kita lebih dituntut untuk mendekatkan diri dan berdoa kepadaNya. Dan mari kita doakan kepada pelaku supaya bisa bertobat dan diberikan pencerahan serta mujizat terhadapnya dan bagi yang ingin berbuat rencana seperti kejadian ini supaya menjauhi dari bisikan roh jahat yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini.
Seperti ada tertulis,
Matius 5:38 :"Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi".
JANGAN kita turuti apalagi kita lakukan,namun seperti yang tertulis pada,
Matius 5:39 : "Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu".
Wow ayat yang sungguh luar biasa hebat. Berat memang untuk dijalankan tapi itu adalah keharusan kita sebagai pengikutnya, karena kita harus kuat,berserah dan berkeyakinan Tuhan selalu beserta kita.
Untuk Penutup tulisan ini,mari sekali lagi kita doakan kepada keluarga korban baik yang trauma,terluka ataupun yang meninggal supaya mereka diberikan kesabaran, kekuatan penuh oleh Tuhan dalam menghadapi bencana ini, dan kita jangan mudah terpancing akan omongan orang yang menjurus berbau SARA,Politik, apalagi untuk memecah belah bangsa ini.
Mari kiranya kita berpegang teguh pada ayat ini dan menjadikan pedoman dalam menjalani kehidupan  berbangsa dan bernegara di negeri Nusantara Indonesia ini.
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar." Matius 5:44-45.
Amin.

No comments:

Post a Comment

INSTAGRAM FEED

@johnfreddy0618